Selasa, 14 Juni 2011

rangkuman cybermedia

RESUME CYBERMEDIA

PENGERTIAN Cybermedia

Cybermedia merupakan salah satu penyaluran pesan lewat media massa yang distribusinya melalui internet, dimana cara penyajiannya bersifat luas, up to date (terkini), interaktif dan two way communications. Cyber media, memang sejak awal dirancang dengan mengakomodasi dan memanfaatkan kecanggihan, kemudahan, dan keleluasaan yang menjadi karakter teknologi digital. Media massa online memanfaatkan keunggulan berkomunikasi di internet didasarkan pada satu set protokol terbuka yang bisa dipakai siapa pun yang ingin bergabung. Set protokol berinduk TCP/IP itu diterima sebagai tata cara "dialog" antar jaringan dan antar individu (komputer) yang mengisinya. Karena itulah kita bisa menikmati semakin banyak hal di Internet, mulai dari mengirim email, mendownload file, mengobrol (chatting) sampai menjelajah web.

WEB 1.0 DAN WEB 2.0
Web adalah suatu ruang informasi dimana sumber daya yang berguna dan diindentifikasi oleh pengenal global yang disebut dengan URI (Uniform Resource Identifier).
Web 1.0 (1991-2003) adalah retronym yang mengacu kepada negara dari World Wide Web, dan setiap desain website style yang digunakan sebelum kedatangan Web 2.0 fenomena. Web 1,0 dimulai dengan pelepasan WWW untuk umum pada 1991, dan merupakan istilah umum yang telah dibuat untuk menjelaskan Web sebelum "meledak dari gelembung dot-com" pada tahun 2001, yang dipandang oleh banyak orang sebagai balik point untuk internet.Pada web 1.0 cara kerjanya lebih rumit di bandingkan dengan web 2.0.
Pada web 1.0 ini,kita juga tidak dapat berkreasi seperti sekarang karena untuk merubah tampilan web saja kita memerlukan izin dari web master. Web master ialah seorang atau suatu badan yang mengelola web.Selain itu dalam kita browsing di web 1.0 sangat tidak praktis karena kita harus membuka begitu banyak windows dalam membuka halaman yang kita inginkan, bayangkan saja jika kita membuka banyak windows pasti akan membuat kita menjadi pusing dalam mencari halaman-halaman web.
Web 1.0 merupakan teknologi web yang pertama, dikembangkan sebagai pengaksesan informasi serta memiliki sifat yang sedikit interaktif dibanding dengan versi selanjutnya, jadi secara garis besar, web 1.0 hanyalah bersifat read. Kita sebagai pengguna internet hanya bisa membaca apa yang ada di dalam website tersebut.
Web 2.0 muncul yang merupakan revolusi bisnis di industri yang disebabkan penggunaan internet sebagai platform dan merupakan suatu percobaan untuk memahami aturan untuk mencapai keberhasilan platform baru. Secara garis besar, web 2.0 bersifat read-write. Jadi, pada era web 2.0 ini pengguna internet terutama pada website tidak terpaku hanya ingin menulis untuk orang lain atas namanya sendiri, tetapi digunakan untuk saling berbagi ilmu atau yang lainnya sehingga dapat terbentuk suatu komunitas secara online dan tidak bersifat indivudual.
Web 2.0, adalah sebuah istilah yang dicetuskan pertama kali oleh O'Reilly Media pada tahun 2003, dan dipopulerkan pada konferensi web 2.0 pertama di tahun 2004,[1] merujuk pada generasi yang dirasakan sebagai generasi kedua layanan berbasis web—seperti situs jaringan sosial, wiki, perangkat komunikasi, dan folksonomi—yang menekankan pada kolaborasi online dan berbagi antar pengguna. O'Reilly Media, dengan kolaborasinya bersama MediaLive International, menggunakan istilah ini sebagai judul untuk sejumlah seri konferensi, dan sejak 2004 beberapa pengembang dan pemasar telah mengadopsi ungkapan ini.
Walaupun kelihatannya istilah ini menunjukkan versi baru daripada web, istilah ini tidak mengacu kepada pembaruan kepada spesifikasi teknis World Wide Web, tetapi lebih kepada bagaimana cara si-pengembang sistem di dalam menggunakan platform web. Mengacu pada Tim Oreilly, istilah Web 2.0 didefinisikan sebagai berikut:
"Web 2.0 adalah sebuah revolusi bisnis di dalam industri komputer yang terjadi akibat pergerakan ke internet sebagai platform, dan suatu usaha untuk mengerti aturan-aturan agar sukses di platform tersebut. ”Web 2.0 menjadi topik hangat dalam pembahasan web saat ini.

Pada umumnya, Website yang dibangun dengan menggunakan teknologi Web 2.0 memiliki fitur-fitur sebagai berikut:
• CSS (Cascading Style Sheets)
• Aplikasi Rich Internet atau berbasis Ajax
• Markup XHTML
• Sindikasi dan agregasi data menggunakan RSS/Atom
• URL yang valid
• Folksonomies
• Aplikasi wiki pada sebagian atau seluruh Website
• XML Web-Service API
Sedangkan letak perbedaan Web 1.0 dan Web 2.0 yaitu :
1. Perilaku pengguna Membaca Menulis.
2. Pelaku utama Perusahaan Pengguna/Komunitas.
3. Hubungan dengan server Client-server Peer to peer.
4. Bahasa pemrograman penampil konten HTML XML.
5. Pola hubungan penerbit-pengguna Searah Dua arah/ Interaktif.
6. Pengelolaan konten Taksonomi/direktori Folksonomi/penanda/tag.
7. Penayangan berbagai kanal informasi Portal RSS/Sindikasi.
8. Hubungan antar pengakses Tidak ada Berjejaring.
9. Sumber konten Penerbit/pemilik situs Pengguna.

Prinsip-prinsip Web 2.0
* Web sebagai platform
* Data sebagai pengendali utama
* Efek jaringan diciptakan oleh arsitektur partisipasi
* Inovasi dalam perakitan sistem serta situs disusun dengan menyatukan fitur dari pengembang yang terdistribusi dan independen (semacam model pengembangan "open source")
* Model bisnis yang ringan, yang dikembangkan dengan gabungan isi dan layanan
* Akhir dari sikllus peluncuran (release cycle) perangkat lunak (perpetual beta)
* Mudah untuk digunakan dan diadopsi oleh user.

INTERNET DALAM RANAH ILMU KOMUNIKASI
Pemahaman Masyarakat
Diidentifikasi sebagai bagian dari perkembangan teknologi komputer.
Anggapan ini tidak hilang meskipun internet telah booming : e-mail, chatting dan browser.
Fenomema Internet Menurut Ilmu Komunikasi
• Dipetakan kedalam kajian komunikasi virtual.
• Menjadi alternatif bentuk media baru dalam berkomunikasi.
• Kehadiran internet telah membentuk pola-pola baru : komunikasi bermedia menjadi interaktif, jarak ruang, waktu mengirim dan menerima pesan semakin tipis.

Kritik Ilmu Komunikasi Tentang Internet
• Sampai saat ini tidak banyak yang mengkaji internet dalam prespektif ilmu komunikasi atau bahkan sebagai media komunikasi.
• Popularitas artikel dan publikasi ilmiahnya tenggelam ditengah keasyikan dan euforia fungsi dan peranannya sebagai suatu jaringan multimedia.
• Bahkan ada yang masih memperdebatkan ketika internet dikategorikan kedalam media massa.

Konsep Internet Sebagai Media Komunikasi :
• Dipopulerkan oleh Jhon December (www.december.com) dengan istilah “computer mediated communications (CMC)”.
• Konsep ini sebenarnya masih bersifat “mentah” dan cenderung menerjemahkn konsep CMC dari alur logika teknis jaringan internet. Apalagi konsep-konsep yang ditawarkan dalam CMC tidak melihat komunikasi melalui internet adalah bersifat virtual (maya).
• Konsep CMC juga tidak memberi penjelasan tentang : level dan konteks komunikasi, unsur-unsur komunikasi yang terlibat serta model yang berlaku dalam komunikasi menggunakan internet.
• Di sisi lain teori-teori komunikasi yang sudah eksis yang bisa digunakan untuk landasan pendekatan research internet hanyalah Teori Uses and Gratifications yang menitik beratkan pada media pasif dan komunikan aktif.
• Sementara referensi pendukungnya masih berada pada tataran grand theory dan bukannya middle range theory.

Perbandingan Internet Dengan Media Klasik
Perbedaan Penggunaan oleh Komunikator dan Komunikan
• Pertama : penggunaan internet sebagai medium untuk berkomunikasi menuntut penggunanya memiliki pengetahuan cara menggunakan software komputer secara umum dan software aplikasi internet secara khusus. Semula penggunaan media komunikasi klasik oleh pengguna bersifat pasif sedangkan penggunaan internet memaksakan penggunanya memiliki kemampuan intelegensi dalam menggunakan internet.
• Kedua : komunikasi dalam internet memiliki konteks komunikasi massa tetapi juga membentuk komunikasi personal dalam jumlah banyak yaitu ; bahwa pengguna internet dalam melakukan komunikasi berhadapan dengan pengguna lain dalam jumlah banyak yang masing-masing berperan sebagai komunikator dan komunikan.
• Ketiga : sifat dan bentuk pesan-pesan yang disampaikan melalui semua media komunikasi klasik, dimiliki oleh medium internet, artinya dalam internet pengiriman pesan menggunakan berbagai bentuk seperti teks, grafis, video dan suara.
• Keempat : dalam komunikasi melalui internet dimungkinkan terjadinya komunikasi antar berbagai personal yang rentang perbedaan baik secara sosiologis maupun budaya sangat berbeda. Komunikator maupun komunikan adalah orang-orang yang mungkin sekali berbeda bahasa, budaya, ras, bangsa latar belakang sosial ekonomi, pendidikan dan sebagainya.

Perbedaan Karakteristik internet sebagai media komunikasi :
• Pertama : Perbedaan utama dan makro tersebut yaitu; internet adalah media berbasis komputer yang semula berawal dari media “tools” untuk menyimpan serta mengolah informasi data, setelah mengalami modifikasi (dengan saluran telepon dan modem) digunakan sebagai media (elektronik) komunikasi dalam bentuk jaringan (network) yang luas dan mengglobal.
• Kedua : internet sebagai media komunikasi memiliki penawaran interaktif yang dinamis terhadap penggunanya/user, jauh melebihi penawaran interaktif pada media televisi dan radio (yang terbatas pada satu program dan isi materi acara). Bahkan internet memberikan penawaran pencarian informasi yang diinginkan melalui fasilitas query dan boelan dengan menggunakan kata kunci (keywords).
• Ketiga : media internet mampu menjadi pusat informasi dan sumber informasi yang tidak terbatas dan pada suatu institusi tetapi juga memberikan kesempatan pada setiap user/individu untuk menjadi sumber/komunikator atau disebut sebagai switching.
• Keempat : dampak yang ditimbulkan oleh media internet beberapa diantaranya sama dengan media lain, namun dampak sangat jauh berbeda, Don Tappscot memprediksikan dampak dari media internet adalah pergeseran pola hidup secara umum. Pola hidup manusia akan sangat tergantung kepada komputer yang menggambarkan besarnya keterlibatan teknologi informasi dalam hidup manusia. Dampak ini akan terus berlanjut hingga produkproduk yang dikelola komputer menjadi produk yang cerdas (smart product ).
• Kelima : dampak dari sudut sosial budaya dan ekonomi, diprediksi akan membawa pada pengeluaran keuangan yang lebih untuk mendapatkan akses dan kelebihan dari media internet, baik itu dimiliki sendiri atau menggunakan jasa rental. Keasyikan tersendiri dalam menggunakan internet menjadikan semacam kecanduan yang mau tidak mau membawa ke arah pengeluaran keuangan yang lebih. Namun dampak dari segi budaya adalah munculnya trend centre gaya hidup dengan penambahan pengetahuan dari media internet. Kemudahan dan penggunaan praktis yang ditawarkan media internet juga akan membawa masyarakat pada ketidakberdayaan terhadap implikasi teknologi tersebut.
• Keenam : perbedaan yang terakhir dari lateral sebagai media lebih menonjolkan superior media internet sebagai media yang “beraneka rupa” (mulfaceted ) dan yang berisi banyak perbedaan konfigurasi proses komunikasi pada fasilitas-fasilitas yang dimiliki. Variasi bentuk komunikasi yang berlangsung tercampur hubungan komunikasi interpersonal dan komunikasi massa.

Komunikasi Bermedia Internet
• Komunikasi menggunakan media internet secara teknis dan fisik merupakan fenomena baru proses komunikasi yang dilakukan manusia pada akhir abad 20 dan telah menjadi bagian integral dari masyarakat, pendidikan, industri dan pemerintahan. Sedangkan secara akademis komunikasi bermedia internet merupakan konsep dan area studi yang relatif masih dan baru belum banyak tersentuh.
• Jhon December mendifinisikan sebagai telekomunikasi dengan menggunakan komputer dalam bentuk massa.

• Sedangkan terminologis aplikatifnya, komunikasi bermedia internet adalah penggunaan komputer beserta fasilitas dan kemampuannya untuk didayagunakan sebagai alat penyampai pesan baik bersifat massa ataupun pribadi”.
Secara Rinci Komunikasi Bermedia Internet Dalam Proses Penggunaannya Dapat
Diuraikan sebagai berikut
• Aktivitas dan proses Komunikasi bermedia internet
• Level dan konteks komunikasi bermedia internet
• Prespektif lintas budaya

Aktivitas & Proses Komunikasi Bermedia Internet Meliputi :
• Menciptakan pengertian dengan menulis “surat” melalui E-mail, menuliskan kata-kata pada waktu yang sama dalam komunitas Chatting, serta menciptakan web sites melalui penciptaan file multimedia.
• Menyebarkan pengertian melalui komunikasi point to point (E-mail), dan komunikasi point to multi point (IRC, Web site).
• Merasakan arti dalam teks dan multimedia pada web sites, e-mail dan IRC.
• Berpartisipasi dalam forum untuk berkomunikasi yang merupakan awal penjelajahan karakteristik komunitas seperti tujuan bersama, norma-norma dan tradisi.

Level dan Konteks Komunikasi Bermedia Internet :
• Pada level individual, pengguna menggunakan internet tools untuk mencari dan menerima informasi dan berkomunikasi dengan pengguna lain. Electronic mail adalah fasilitas yang paling banyak digunakan pada level ini.
• Pada level group communications, Electronic mail masih tetap digunakan dalam bentuk list server atau mailng list serta penggunaan IRC.
• Pada level komunikasi massa adalah fasilitas broadcast on line yaitu website identik dengan komunikasi di level ini.

Konsep-Konsep Komunikasi Bermedia Internet
• Konsep-konsep komunikasi dalam e-mail
• Konsep-konsep komunikasi dalam fasilitas Internet Relay Chat (IRC)
• Unsur Komunikasi Dalam Fasilitas Web Browser.

Unsur Komunikasi Dalam Fasilitas Web Browser
• Fasilitas web browser pada dasarnya merupakan tempat atau sarana untuk menyampaikan atau tempat pajanan berbagai informasi (eksposure) oleh suatu institusi ataupun perseorangan.
• Web adalah tempat memajang informasi secara on line dan bersifat virtua (maya) yang memiliki kaitan (link) informasi tidak terbatas (berujung).

Informasi dalam web secara umum dapat dikategorikan menjadi 3 macam
• Informasi yang bersifat umum (berita on line, info pelayanan umum dan sebagainya),
• Kemudian informasi khusus (web dengan isi informasi tentang suatu lembaga, atau informasi dalam berbagai kategori),
• Sedangkan yang terakhir adalah informasi komersial.

Journalisme Online
Jurnalisme Online secara fungsional bisa dibedakan dari jenis jurnalisme lain, dengan menggunakan komponen teknologinya sebagai faktor penentu, dalam hal perumusan operasional.Jurnalis Online harus memutuskan tentang hal-hal sebagai berikut:
• Format media yang mana, yang terbaik untuk menyampaikan suatu berita (multimediality). Sejauh ini bandwidht dan hak cipta merupakan faktor-faktor struktural yang masih menghambat pengembangan content multimedia yang inovatif.
• Memberi pilihan pada publik untuk memberi tanggapan, berinteraksi, atau bahkan meng-customize (menyesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan publik bersangkutan) terhadap berita-berita tertentu (interactivity).
• Mempertimbangkan cara-cara untuk menghubungkan (connect) berita yang ia buat dengan berita lain, arsip, sumber data dan seterusnya lewat hyperlinks (hypertextuality).

Empat jenis Jurnalisme Online
Orang yang memproduksi content terutama untuk Internet, dan khususnya untuk World Wide Web, dapat dianggap bekerja untuk salah satu atau lebih dari empat jenis Jurnalisme Online yang tersebut di bawah ini.
Berbagai jenis jurnalisme online itu dapat ditempatkan di antara dua domain. Domain pertama, adalah suatu rentangan, mulai dari situs yang berkonsentrasi pada editorial content sampai ke situs-situs Web yang berbasis pada konektivitas publik (public connectivity).
Editorial content diartikan di sini sebagai teks (termasuk kata-kata yang tertulis atau terucapkan, gambar-gambar yang diam atau bergerak), yang dibuat atau diedit oleh jurnalis. Sedangkan konektivitas publik dapat dipandang sebagai komunikasi ”titik-ke-titik yang standar” (standard point-to-point). Atau, bisa juga kita nyatakan sebagai komunikasi ”publik” tanpa perantaraan atau hambatan (barrier of entry), misalnya, hambatan dalam bentuk proses penyuntingan (editing) atau moderasi (moderation).
Domain kedua, melihat pada tingkatan komunikasi partisipatoris, yang ditawarkan oleh situs berita bersangkutan.Sebuah situs dapat dianggap terbuka (open), jika ia memungkinkan pengguna untuk berbagi komentar, memposting, mem-file (misalnya: content dari situs tersebut) tanpa moderasi atau intervensi penyaringan.
Sedangkan komunikasi partisipatoris tertutup (closed) dapat dirumuskan sebagai situs di mana pengguna mungkin berpartisipasi. Namun langkah komunikatif mereka harus melalui kontrol editorial yang ketat.
1. Mainstream News sites
Bentuk media berita online yang paling tersebar luas adalah situs mainstream news. Situs ini menawarkan pilihan editorial content, baik yang disediakan oleh media induk yang terhubung (linked) dengannya atau memang sengaja diproduksi untuk versi Web. Tingkat komunikasi partisipatorisnya adalah cenderung tertutup atau minimal. Contoh: situs CNN, BBC, MSNBC, serta berbagai suratkabar online. Situs berita semacam ini pada dasarnya tak punya perbedaan mendasar dengan jurnalisme yang diterapkan di media cetak atau siaran, dalam hal penyampaian berita, nilai-nilai berita, dan hubungan dengan audiences. Di Indonesia, yang sepadan dengan ini adalah detik.com, Astaga.com, atau Kompas Cyber Media.
2. Index & Category sites
Jenis jurnalisme ini sering dikaitkan dengan mesin pencari (search engines) tertentu (seperti Altavista atau Yahoo), perusahaan riset pemasaran (seperti Moreover) atau agensi (Newsindex), dan kadang-kadang bahkan individu yang melakukan usaha (Paperboy). Di sini, jurnalis online menawarkan links yang mendalam ke situs-situs berita yang ada di manapun di World Wide Web. Links tersebut kadang-kadang dikategorisasi dan bahkan diberi catatan oleh tim editorial. Situs-situs semacam ini umumnya tidak menawarkan banyak editorial content yang diproduksi sendiri, namun terkadang menawarkan ruang untuk chatting atau bertukar berita, tips dan links untuk publik umum.
3. Meta & Comment sites
Ini adalah situs tentang media berita dan isu-isu media secara umum. Kadang-kadang dimaksudkan sebagai pengawas media (misalnya: Mediachannel, Freedomforum, Poynter’s Medianews). Kadang-kadang juga dimaksudkan sebagai situs kategori dan indeks yang diperluas (seperti: European Journalism Center Medianews, Europemedia). Editorial content-nya sering diproduksi oleh berbagai jurnalis dan pada dasarnya mendiskusikan content lain, yang ditemukan di manapun di Internet. Content semacam itu didiskusikan dalam kerangka proses produksi media. ”Jurnalisme tentang jurnalisme” atau meta-journalism semacam ini cukup menjamur.
4. Share & Discussion sites
Ini merupakan situs-situs yang mengeksploitasi tuntutan publik bagi konektivitas, dengan menyediakan sebuah platform untuk mendiskusikan content yang ada di manapun di Internet. Dan kesuksesan Internet pada dasarnya memang disebabkan karena publik ingin berkoneksi atau berhubungan dengan orang lain, dalam tingkatan global yang tanpa batas. Situs semacam ini bisa dibilang memanfaatkan potensi Internet, sebagai sarana untuk bertukar ide, cerita, dan sebagainya. Kadang-kadang dipilih suatu tema spesifik, seperti: aktivitas anti-globalisasi berskala dunia (situs Independent Media Centers, atau umumnya dikenal sebagai Indymedia), atau berita-berita tentang komputer (situs Slashdot).

Media Sosial
Media sosial adalah sebuah media online dimana para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, sosial network atau jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki mungkin merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Sementara jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.
Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook atau twitter misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita.
Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan social media dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Kita sebagai pengguna social media dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model content lainnya.
Menurut Antony Mayfield dari iCrossing, media sosial adalah mengenai menjadi manusia biasa. Manusia biasa yang saling membagi ide, bekerjasama, dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berfikir, berdebat, menemukan orang yang bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan, dan membangun sebuah komunitas. Intinya, menggunakan media sosial menjadikan kita sebagai diri sendiri. Selain kecepatan informasi yang bisa diakses dalam hitungan detik, menjadi diri sendiri dalam media sosial adalah alasan mengapa media sosial berkembang pesat.
Jika dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa menyampaikan pendapat secara terbuka karena satu dan lain hal, maka tidak jika kita menggunakan media sosial. Kita bisa menulis apa saja yang kita mau atau kita bebas mengomentari apapun yang ditulis atau disajikan orang lain. Ini berarti komunikasi terjalin dua arah. Komunikasi ini kemudian menciptakan komunitas dengan cepat karena ada ketertarikan yang sama akan suatu hal.
Manfaat Social Media
Kita bisa membuat sebuah daftar yang panjang jika berbicara tentang manfaat Social Media. Tapi satu hal yang paling penting adalah, dengan adanya Social Media maka sebuah informasi bisa disampaikan dan tersebar dengan cepat. Social Media juga bisa menjadi sebuah tempat untuk proses pembelajaran bagi para penggunanya.
Bahkan yang sedang menjadi ‘trend topik’ saat ini adalah – Social Media bisa menjadi sebuah alat untuk membentuk dan memperkenalkan personal brand dan juga business brand yang dimiliki kepada orang lain. Para individu dan juga badan badan bisnis mulai melirik Social Media sebagai sebuah kesempatan emas yang murah meriah untuk memperkenalkan ‘sesuatu’ kepada orang lain – mereka para individu mulai giat memperkenalkan apa dan siapa diri mereka kepda orang lain baik itu untuk tujuan pertemanan dan juga untuk tujuan yang bersifat profesional – sedangkan mereka para pengusaha juga mulai giat untuk ber-Social Media guna memperkenalkan dan menawarkan jasa atau produk yang mereka miliki kepada para calon konsumen atau calon pembeli.
Tapi tentu saja tidak adil jika hanya bicara tentang keuntungan dari Social Media, karena bagaikan pedang bermata dua – Social Media juga memiliki efek samping yang bisa merugikan.
Keburukan Social Media
Twitter, Facebook dan situs situs Social Media lainnya bisa dikatakan sebagai sebuah tempat di mana setiap orang BEBAS untuk melakukan apa saja yang dikehendakinya.
Berbicara tentang sebuah kebebasan, seringkali para pengguna Social Media terjebak dalamnya dan bagi mereka yang kurang pandai untuk menggunakannya malah sering dirugikan olehnya.
Banyak orang salah kaprah dalam menggunakan Social Media, mereka menganggap Social Media adalah sebuah tempat di mana mereka bisa mengeluarkan pendapat dan informasi APA SAJA – sebagian besar orang menjadikan Social Media bagaikan sebuah diary atau buku harian pribadi – di mana mereka bebas melemparkan semua permasalahan hidup yang seharusnya tidak boleh diketahui orang lain, hal ini terkadang bisa berakibat fatal bagi diri sendiri karena ada ‘oknum’ tidak bertanggung jawab yang kemudian mengambil keuntungan pribadi dari permasalahan hidup orang lain. Mungkin anda masih ingat kasus penipuan dan juga penculikan yang terjadi akibat penggunaan Facebook beberapa waktu lalu?
Sesuatu Yang Harus Disadari
Sadar atau tidak, Internet sebagai Social Media telah menjadi sebuah ‘dunia bayangan’ yang hampir mirip dengan dunia yang kita tempati dalam kehidupan sehari hari. Saat ini di Internet kita bisa melakukan berbagai hal yang dulu mungkin hanya bisa dilakukan dalam dunia nyata – di Internet kita bisa berkenalan dengan orang orang baru, berdiskusi dan bertukar informasi, menghadiri seminar atau webinar, berbisnis atau bertransaksi jual beli dan lain lain.
Sadar atau tidak, bahwa kita semua sebenarnya membawa semua ‘nilai’ yang ada di dalam diri sendiri ketika ‘hanyut’ dalam Social Media. Saat ini seseorang tidak perlu lagi harus bertatap muka dengan diri kita jika hanya sekedar untuk menilai apa dan bagaimana kepribadian yang ada pada diri kita – Ya! Hanya cukup dengan memperhatikan apa yang kita lakukan di dalam Social Media seseorang telah bisa langsung menilai apa dan bagaimana sebenarnya diri kita.
Mungkin akan sedikit lucu ceritanya “Sebuah kekurangan diri yang ingin kita perbaiki dalam kehidupan sehari hari, malah kita rusak dan pertontonkan habis habisan di Social Media



Kejahatan Di Internet ( Cybercrime )
Definisi Cybercrime
Dalam beberapa literatur, cybercrime sering diidentikkan sebagai computer crime. The U.S. Department of Justice memberikan pengertian Computer Crime sebagai: "… any illegal act requiring knowledge of Computer technology for its perpetration, investigation, or prosecution". Pengertian lainnya diberikan oleh Organization of European Community Development, yaitu: "any illegal, unethical or unauthorized behavior relating to the automatic processing and/or the transmission of data". Andi Hamzah dalam bukunya “Aspek-aspek Pidana di Bidang Komputer” (1989) mengartikan cybercrime sebagai kejahatan di bidang komputer secara umum dapat diartikan sebagai penggunaan komputer secara ilegal. Sedangkan menurut Eoghan Casey “Cybercrime is used throughout this text to refer to any crime that involves computer and networks, including crimes that do not rely heavily on computer“.
Definisi Menurut Para Ahli
• Forester & Morrison (1994) mendefinisikan kejahatan computer sebagai: aksi kriminal dimana computer digunakan sebagai senjata utama
• Girasa(2002) mendefinisikan cybercrime sebagai: aksi kejahatan yang menggunakan teknologi computer sebagai komponen utama
• Definisi Cybercrime paling tepat dikemukakan oleh Tavani (2000) yaitu kejahatan dimana tindakan criminal hanya bias dilakukan dengan menggunakan teknologi cyber dan terjadi didunia cyber

Cybercrime di Indonesia
Menurut RM. Roy Suryo dalam Warta Ekonomi No. 9, 5 Maret 2001 h.12, kasus-kasus cybercrime yang banyak terjadi di Indonesia setidaknya ada tiga jenis berdasarkan modusnya, yaitu:
Pencurian Nomor Kartu Kredit.
Menurut Rommy Alkatiry (Wakil Kabid Informatika KADIN), penyalahgunaan kartu kredit milik orang lain di internet merupakan kasus cybercrime terbesar yang berkaitan dengan dunia bisnis internet di Indonesia.Penyalahgunaan kartu kredit milik orang lain memang tidak rumit dan bisa dilakukan secara fisik atau on-line. Nama dan kartu kredit orang lain yang diperoleh di berbagai tempat (restaurant, hotel atau segala tempat yang melakukan transaksi pembayaran dengan kartu kredit) dimasukkan di aplikasi pembelian barang di internet.
Memasuki, memodifikasi atau merusak homepage
Menurut John. S. Tumiwa pada umumnya tindakan hacker Indonesia belum separah aksi di luar negeri. Perilaku hacker Indonesia baru sebatas masuk ke suatu situs komputer orang lain yang ternyata rentan penyusupan dan memberitahukan kepada pemiliknya untuk berhati-hati. Di luar negeri hacker sudah memasuki sistem perbankan dan merusak data base bank.
Penyerangan situs atau e-mail melalui virus atau spamming.
Modus yang paling sering terjadi adalah mengirim virus melalui e-mail. Menurut RM. Roy Suryo, di luar negeri kejahatan seperti ini sudah diberi hukuman yang cukup berat. Berbeda dengan di Indonesia yang sulit diatasi karena peraturan yang ada belum menjangkaunya.
Sementara itu As’ad Yusuf memerinci kasus-kasus cybercrime yang sering terjadi di Indonesia menjadi lima, yaitu:
• Pencurian nomor kartu kredit.
• Pengambilalihan situs web milik orang lain.
• Pencurian akses internet yang sering dialami oleh ISP.
• Kejahatan nama domain.
• Persaingan bisnis dengan menimbulkan gangguan bagi situs saingannya.
Berdasarkan motif kegiatan yang dilakukannya, cybercrime dapat digolongkan menjadi dua jenis sebagai berikut :

Cybercrime sebagai tindakan murni criminal.
Kejahatan yang murni merupakan tindak kriminal merupakan kejahatan yang dilakukan karena motif kriminalitas. Kejahatan jenis ini biasanya menggunakan internet hanya sebagai sarana kejahatan. Contoh kejahatan semacam ini adalah Carding, yaitu pencurian nomor kartu kredit milik orang lain untuk digunakan dalam transaksi perdagangan di internet. Juga pemanfaatan media internet (webserver, mailing list) untuk menyebarkan material bajakan. Pengirim e-mail anonim yang berisi promosi (spamming) juga dapat dimasukkan dalam contoh kejahatan yang menggunakan internet sebagai sarana. Di beberapa negara maju, pelaku spamming dapat dituntut dengan tuduhan pelanggaran privasi.
Cybercrime sebagai kejahatan ”abu-abu”. Pada jenis kejahatan di internet yang masuk dalam wilayah ”abu-abu”, cukup sulit menentukan apakah itu merupakan tindak kriminal atau bukan mengingat motif kegiatannya terkadang bukan untuk kejahatan. Salah satu contohnya adalah probing atau portscanning. Ini adalah sebutan untuk semacam tindakan pengintaian terhadap sistem milik orang lain dengan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari sistem yang diintai, termasuk sistem operasi yang digunakan, port-port yang ada, baik yang terbuka maupun tertutup, dan sebagainya.

Citizen Journalizem

Citizen journalism dapat disebut juga Jurnalisme Publik. Arti dari jurnalisme Publik sangatlah luas dan tidak terbatas atau diartikan dalam hubungan masyarakat dengan sebuah media massa Penerapan asas jurnalismenya sendiri mempunyai rentang alternatif cukup lebar. Mulai dari penganut ekstrim liberal yang memberikan kebebasan seluas - luasnya kepada para kontributor tanpa batasan apapun untuk menyampaikan informasi apapun. Hingga yang paling aman terkendali, yaitu melalui proses seleksi jurnalis yang dianggap pas dan sesuai oleh media yang bersangkutan - meskipun tetap berasal dari publik, dan menjadi satu kelompok yang secara khusus dibina untuk menjadi kontributor media mereka.Di antara kedua ekstrem tersebut, masih banyak varian lain dari model jurnalisme publik. Intinya, sumber dari warta atau informasi adalah berasal dari masyarakat luas atau publik. Untuk menciptakan sebuah lingkungan informasi bermutu, tentu diperlukan rambu – rambu yang perlu ditaati oleh setiap anggota komunitas. Tidak ada yang dapat menjamin semua akan patuh dan taat atas rambu – rambu yang ada. Namun, penerimaan eksistensi seorang anggota dalam komunitas itu sendiri, telah menjadi sebuah proses seleksi awal atas saringan informasi yang bermutu. Lagi – lagi, publik bertanggung jawab atas informasi yang dikonsumsinya.
2. Peran dan Fungsi Citizen Journalism
Citizen Journalism dimanfaatkan melalui situs – situs di internet. Kita ketahui bahwa situs internet merupakan akses tercepat untuk mendapatkan berita dan bagaimana masyarakat dapat memperoleh semua informasi dengan cepat. Bukan hanya informasi dalam negri saja yang dapat kita peroleh di situs internet tetapi juga informasi seluruh dunia dapat kita dapatkan hanya dengan sekali klik saja. Bukan hanya wartawan professional saja yang dapat menulis berita di situs internet tetapi juga orang awam yang mempunyai berita juga dapat menulis berita disitus internet.
Keanekaragaman situs internet menawarkan banyak informasi baik informasi yang benar maupun informasi yang tidak benar. Citizen Journalism sangat membantu atau bermanfaat bagi orang-orang yang sibuk sehingga membutuhkan informasi yang cepat dan dapat dipercaya.
3. Perkembangan Citizen journalism
Dalam jurnalisme online, pengakses atau ‘pembaca’ menjadi subyek berita seperti pada media massa konvensional sebelumnya. Beberapa tahun belakangan ini sudah mulai era baru dunia jurnalisme dengan konsep partisipatif, dimana siapa pun bisa melaporkan apa saja ke publik. Berita, opini, reportase, sampai curhat yang sangat pribadi, semua bisa dipublikasikan kepada orang lain dan dinikmati secara luas.

citizen journalism mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.
kelebihannya adalah informasi tersalurkan dengan cepat, pembaca pun bisa mengirimkan reaksinya secara langsung. Sehingga materi yang ada diperbincangkan dalam situs tersebut bisa saja lebih hangat dibandingkan situs yang memiliki editor.
Namun, kelemahannya, situs model wiki bisa dipakai oleh orang-orang tidak bertanggungjawab yang mengirimkan tulisan yang tidak baik. Artikel atau segala informasi yang dikirimkan pun bisa jadi masih dangkal dan tidak sesuai dengan kode etik jurnalistik.
tulisan yang ada dalam situs yang mengusung citizen journalism, tidak hanya berisikan tulisan warga non-jurnalis. Tidak sedikit pula jurnalis professional ikut menjadi anggota situs. Keadaan ini disebabkan idealisme dalam citizen journalism masih dijunjung tinggi tanpa terusik kepentingan apapun. Mereka ingin berbagi pengalaman dengan lebih leluasa, mengungkapkan sesuatu yang tidak bisa dilakukan dalam pekerjaan mereka. Inilah yang menjadi perbedaan nyata antara jurnalis warga dan jurnalis professional.
Citizen journalism hadir bukan menjadi pesaing media konvensional, tapi sebagai alternatif yang memperkaya informasi. Dalam citizen journalism, seorang jurnalis professional dan jurnalis warga bisa saling berbagi dalam membuat produk jurnalistik yang kredibel sekaligus benar-benar beresensikan kemanusiaan, tanpa diusik kepentingan apapun yang menghambat idealisme. Perkembangan online citizen journalism bergantung pada banyaknya warga yang bisa mengakses internet. Di Indonesia, menurut APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) menunjukkan jumlah pengguna internet hingga tahun 2006 berjumlah 20 juta orang, sementara jumlah pelanggan internet adalah enam juta orang. Peningkatan jumlah pengguna blog pun semakin bertambah, diperkirakan jumlah blog Indonesia yang aktif hingga Mei 2007 sudah mencapai 30.000 (Priyadi’s Place, 13 Oktober 2005). Tidak semua blogger mengusung citizen journalism, namun kondisi ini menunjukkan tingkat melek teknologi dan budaya menulis warga Indonesia yang semakin besar. Selagi masyarakat Indonesia masih mau berbagi (to share) dengan menuliskan informasi atau opininya, citizen journalism akan terus berkembang dan diharapkan menjadi media alternatif yang bisa melahirkan demokrasi dan mencerdaskan masyarakat.
Adapun prinsip Citizen journalism, menurut David k. Perry diantaranya:
• Mengusahakan situasi Koran dan para jurnalis sebagai partisipan aktif dalam kehidupan kelompok karena akan lebih baik dan tidak memihak.
• Membuat Koran, Forum untuk diskusi dari isu-isu yang ada dalam kelompok.
• Melayani isu ataupun kegiatan dan masalah-masalah penting bagi masyarakat biasa.
• Mempertimbangkan pendapat umum melalui proses diskusi dan debat diantara anggota komunitas.
• Mengusahakan untuk mengunakan jurnalisme untuk mempertinggi keuntungan sosial.
cyizen journalism, menawarkan banyak hal yang membawa keuntungan bagi masyarakat, gempa dan tsunami yang baru-baru saja terjadi di jepang serta tsunami Aceh pada 2004 lalu menjadi salah satu bukti kecepatan informasi yang disediakan oleh jurnalisme online melalui citizen journalism. Hal ini membenarkan keterbukaan ruang publik yang disediakan oleh media kepada masyarakat untuk berperan aktif menyajikan, mengirimkan video dan gambar langsung dari tempat kejadian sehingga dengan cepat dapat diketahui oleh publik secara luas. kelebihan citizen journalism salah satunya adalah kecepatan menerima informasi. kecepatan informasi dari publik bisa membantu instansi berita menerima dan mengolah informasi.
Namun karena berita-berita yang bersumber dari warga ini bersifat bebas, maka kebenaran dari informasi tersebut tidak bisa di percaya karena tidak adanya verifikasi data atau tidak di landasi dengan kaidah-kaidah jurnalistik yang lainnya, dalam citizen journalism sebuah isu yang belum pasti kebenarannya sudah bisa di jadikan berita sehingga seringkali keabsahan berita dari citizen journalism dianggap lemah sebagai jurnalisme yang berkualitas. Hal ini terjadi karena bisa menimbulkan disinformasi bagi publik secara luas jika berita yang disampaikan ternyata tidak terbukti kebenarannya. Tentu ini bisa dimaklumi karena ketidaktahuan mengenai etika-etika dalam berjurnalistik, tidak semua orang yang berperan dalam citizen journalism mengerti bagaimana proses sebuah informasi atau isu bisa berubah menjadi sebuah berita dan menjadi layak untuk disampaikan kepada publik.
Untuk itu perlu adanya langkah-langkah yang dilakukan untuk menghindari terjadinya diisinformasi yang ditimbulkan karena adanya pemberitaan yang salah oleh si pelaku citizen Journalism, ini bisa dilakukan dengan mematuhi prinsip-prinsip yang telah di tetapkan dalam kaidah-kaidah jurnalistik seperti memiliki kemampuan menulis yang baik dalam artian menghindari kesalahan dalam penulisan kalimat, dan mengikuti EYD yang di tetapkan, mempertahankan akurasi, harus mempertahankan kelengkapan data dari informasi atau berita yang ingin disajikan, kepastian akan kebenaran berita harus di tinjau kembali, menghindari subyektivitas dalam penyajian berita, harus mempunyai kepekaan dan kekritisan dalam menanggapi suatu isu , dasar-dasar jurnalisme seperti struktur atau anatomi berita, elemen berita, nilai berita sebaiknya harus di kuasai dengan baik, selain itu mengikuti standar yang telah di tetapkan oleh jurnalisme online itu sendiri misalnya dalam jumlah paragraf, kejelasan informasi, dan unsur kemenarikan tetap perlu untuk menjadi perhatian.
Langkah-Langkah Untuk Menggagas Citizen JournalismPersepektif media (Steve Outing, 11 layer or citizen journalism)
1. membuat debat umum, membuka tanggapan public dan tentukan isu terlebih dahulu.
2. merekrut warga sebgai reporter
3. membuka sumber laporan: mengundang audience untuk memberi tanggapan dahulu “official” pempublikasi menggunakan panel pembaca.
4. citizen bloghouse: pendekatan penjumlahan dan pendekatan pemilihan
5. transparan : sharing proses dengan khalayak
6. berdiri sendiri tempat jurnalisme warga: persi yang telah diubah
7. berdiri sendiri tempat jurnalisme warga: persi tidak diubah
8. menambah pada persi cetakan
9. cabang: pendekatan (CJ) dalam satu naungan
10. menggantungkan sesame bawahan.

Perspektif Public / Citizen
1. mengidentifikasikan isu
2. membuka wacana (dengan blog sendiri, memanfaatkan ruang-ruang yang disediakan media)
3. berpartisipasi dalam forum-forum perdebatan public
4. menulis, mencari, dan berdiskusi
5. mempublikasikan
6. harus ada produk kongret, tidak hanya sharing gagasan (ide)
7. konsisten pada tujuan itu lebih baik
Amunisi Yang Diperlukan
1. kepekaan mengenali isu public
2. kemampuan menulis
3. dasar-dasar jurnalisme: struktur/anatomi berita, elemen berita, nilai berita.
4. kecakapan menggunakan teknologi media
5. mental sikap: jujur, handal dan tekun.

Citizen journalism adalah jurnalisme warga atau pewarta warga yang melakukan proses jurnalisme mulai dari pendataan, pengumpulan, pelaporan, menganalisa, hingga menyebarluaskan berita dan informasi kepada khalayak ramai.
Singkatnya sih citizen journalism adalah masyarakat yang membuat berita dan menyebarluaskannya, tentunya harus mengikuti Undang – Undang Pers dan Kode Etik Jurnalistik. Masa depan citizen journalism ini mengajak masyarakat mandiri, andal, akurat, menyebarluaskan informasi. Citizen journalism adalah bentuk khusus dari pewarta warga serta user generated content.
Kini banyak media online yang mulai mengembangkan citizen journalism, salah satunya detikcom yang melakukan roadshow ke 7 kota besar di Indonesia. Palembang menjadi kota keempat seminar pada roadshow seminar media online. Bertajuk ’Online Media: Citizen Journalism & Entrepreneurship’ detikcom mengajak warga untuk membangun portal lokal di Sumsel. Seminar yang digelar di Ballroom Hotel Novotel Palembang mendapatkan respon yang sangat tinggi.

1 komentar:

  1. Kabar baik  Allah yang Maha Kuasa telah begitu setia kepada saya dan seluruh keluarga saya untuk menggunakan perusahaan pinjaman ibu Emily untuk mengubah situasi keuangan hidup saya untuk kehidupan yang lebih baik dan lebih stabil sehingga sekarang saya memiliki bisnis sendiri di kotaNama saya Nur Khomariyah dari kota Sidoarjo, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada ibu. Emily karena membantu saya dengan pinjaman yang baik setelah saya menderita di tangan pemberi pinjaman palsu yang menipu saya karena uang saya tanpa menawarkan saya pinjaman, saya memerlukan pinjaman selama 2 tahun terakhir untuk memulai bisnis saya sendiri di kota Sidoarjo tempat saya tinggal dan saya jatuh ke tangan perusahaan palsu di India yang telah menipu saya dan tidak menawarkan pinjaman kepada saya dan saya sangat frustrasi karena saya kehilangan semua uang saya ke perusahaan palsu di India, karena saya berutang kepada bank dan teman-teman saya dan saya tidak punya orang untuk dituju, sampai suatu hari teman setia saya menelepon Slamet Raharjo setelah membaca kesaksiannya tentang bagaimana dia mendapat pinjaman dari ibu perusahaan pinjaman Emily, jadi saya harus menghubungi Slamet Raharjo dan dia mengatakan kepada saya dan meyakinkan saya untuk menghubungi ibu emily bahwa dia adalah ibu yang baik dan saya harus memanggil keberanian dan saya menghubungi ibu emily perusahaan dan secara mengejutkan, pinjaman saya diproses dan disetujui dan dalam waktu 2 jam pinjaman saya dipindahkan ke akun saya dan saya sangat terkejut bahwa ini adalah keajaiban dan saya harus bersaksi tentang ibu pekerjaan yang baik Emilyjadi saya akan menyarankan semua orang yang membutuhkan pinjaman untuk menghubungi ibu perusahaan pinjaman Emily melalui email: emilygregloancompany@gmail.com. atau whatsapp +1 (669) 4002627 dan saya meyakinkan Anda bahwa Anda akan bersaksi seperti yang telah saya lakukan dan Anda juga dapat menghubungi saya untuk informasi lebih lanjut tentang Mother Emily melalui saya email: nurkhomariyah1989@gmail.com dan Anda masih dapat menghubungi teman saya Nur Syarah yang memperkenalkan saya kepada Ms. Margaret melalui email: slametraharjo211989@gmail.comsemoga Tuhan terus memberkati dan mendukung ibu Emily yang telah mengubah kehidupan finansial saya.

    BalasHapus