Senin, 13 Juni 2011

PEPRANGAN KUBU DEMOKRAT DAN GOLKAR

MAKALAH

PEPERANGAN PARTAI DEMOKRAT DAN GOLKAR


ZACKY RESTOENA
080240009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2011


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah segala puji syukur kepada ALLAH SWT, atas segala rahmad dan hidayah-Nya serta karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Sholawat dan salam semoga tercurahkan atas Rasulallah Nabi Muhammad SAW, keluarga para sahabat dan pengikutnya yang setiahingga akhir Zaman.
Dengan telah selesainya makalah ini diharapkan para mahasiswa dapat memahami secara ringkas dan mendalam tentang Propaganda yang dilakukan.
Akhir kata apa yang telah penulis lakukan dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca dan pihak-pihak yang membutuhkan, kritik dan saran yang membangun penulis terima untuk menyempurnakan dimasa mendatang.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Zacky Restoena


PENDAHULUAN


Modern democracy is a party democracy (demokrasi modern adalah sebuah demokrasi partai) demikian statement yang dipopulerkan Richard Katz dalam A Theory of Parties and Electoral Sistem.Sudah menjadi pendapat umum bahwa tidak ada sistem politik yang dapat berlangsung tanpa partai politik, dengan demikian, sebagai prasyarat negara demokratis adalah adanya partai politik. Indonesia merupakan negara yang menganut ajaran demokrasi dalam mengatur tatanan politik, tak dapat ditawar lagi, partai politik adalah suatu keharusan. Partai politik adalah nafas dari kebebasan dalam politik untuk menggapai cita-cita bangsa, walaupun kenyataannya partai politik hanya sebagai pembebasan dari (freedom from) bukan kebebasan untuk (freedom for). Dengan perkembangan politik di Indonesia berharap partai politik mampu sebagai jembatan aspirasi masyarakat.
Kasus bailout Bank Century menjadi salah satu berita yang paling banyak menyita perhatian masyarakat Indonesia beberapa waktu terakhir, selain pemberitaan terkait pemilihan umum (pemilu), kriminalisasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan mafia hukum.
Perkembangan kasus bailout Bank Century kian hari kian memanas. Kasus yang berawal dari keputusan Bank Indonesia (BI) untuk memberikan dana penyertaan modal sementara (PMS) sebesar Rp. 6,7 triliun kepada Bank Century ini telah bergulir lebih dari setahun. Namun hingga kini belum juga menunjukkan tanda-tanda bahwa kasus ini akan segera tuntas. Ini menjadi suatu peperangan antara partai demokrat dan golkar
Hati-hati, Golkar Dan Demokrat Mau Diadu Domba
HUBUNGAN Partai Demokrat dan Golkar memanas paska kabar miring terkait penjualan saham PT Krakatau Steel (KS) dan perginya terdakwa kasus mafia pajak Gayus Tambunan ke Bali.
Menurut bekas direktur Badan Koordinasi Intelijen Negara (BAKIN), munculnya dua isu yang menyebabkan pertentangan antar dua partai besar ini disinyalir karena campur tangan intelejen asing.
Tujuannya, untuk memperke-ruh kondisi politik di Indonesia dan dalam rangka perebutan kekuasaan di 2014.
"Adanya pertentangan antara dua partai besar seperti Partai Golkar dan Partai Demokrat, bukan suatu hal yang tiba-tiba saja, tetapi sudah lama dipersiapkan," tutur AC Manullang kepada Rakyat Merdeka.
Manulang menjelaskan, Golkar dan Demokrat memiliki intelejen yang cukup handal. Kata dia, fungsi intelejen di kedua par-tai ini tidak jauh berbeda seperti indera manusia. Mereka menjalankan tugasnya untuk mencium, mendengar, merasakan dan melihat sesuatu.
"Intinya tugas mereka mencari informasi dan melaporkannya ke pimpinan partai," tutur Manulang.
Tapi karena informasi yang berhasil dikumpulkan dan seharusnya dikonsumsi untuk internal partainya diketahui publik, maka dua partai ini perang urat saraf.
"Ini yang jadi masalah. Salahnya mereda (intelijen parpol), informasi yang berhasil dikumpulkan itu diekspose keluar."
Menurutnya, intelijen dalam suatu organisasi biasanya mirip seperti Litbang (penelitian dan pengembangan organisasi) dan yang membidangi suksesi organisasi.
Ia menilai, jika dilihat dari kacamata intelijen, maka rentetan peristiwa yang cukup menghebohkan ini tidak terlepas dariperan intelejen asing untuk mengadakan pertentangan, konfrontasi politik menuju perebutan kekuasan di 2014.
"Jadi dengan kata lain, apapun ini adalah permainan intelejen asing yang memanfaatkan intelejen dari dua parpol besar itu," kata Manulang.
Supaya persoalan bisa jelas, Manulang mengingatkan presiden untuk tidak lagi menerima informasi dari intelejen Demokrat, polisi, maupun staf khususpresiden.
"Sekarang sudah tiba waktunya presiden menerima laporan dari BIN (Badan Intelejen Nasional), jangan dari intelejen Partai Demokrat atau dari kepolisian. Karena semua intelejen sudah ter-konspirasi oleh perebutan kekuasaan," tambahnya.
Menurut dia, banyak cara dilakukan partai-partai yang berkompetisi untuk memperlemah kekuatan lawan. Salah satunya, membuat image partai lawanjelek di mata publik. "Termasuk mengerahkan intelijennya supaya bisa memenangkan pemilu," tukasnya.
Namun, ia tak melihat propaganda di balik perang urat saraf Demokrat-Golkar itu dirancang oleh kekuatan intelijen dari partai-partai besar oposisi pemerintah.
"Bukan partai kalah yang menghantam kedua partai itu. Ini merupakan perang intelijen berkepanjangan sampai 2014," tutup Manulang.
Analisa
Menurut saya kekacaun atau perdebatan antara Demokrat dan golkar adalah sebuah cara yang dilakukan oleh beberapa pihak yang ingin mengacaukan suasana antara kekerabatan antara keduanya, dengan tujuan untuk memperkeruh politik di indonesia demi mendapat kekuasaan pada pilpres kedepannya. Nah ini seperti yang dilontarkan diatas bahwa keadaan atau permasalahan ini telah direncanakan dan dipersiapkan sebelum belumnya oleh pihak pihak yang berkepentingan. Namun pas saat sekarang kondisi yang memungkinkan mereka untuk meluncurkan rencananya itu, dengan berbagai persoalan dimulai dari kasus gayus, penjualan saham, dan bank century yang terjadi tanpa ada kejelasannya. Disini telah terkandung unsur propaganda. Adapun kiat propaganda yang dipakai agitasi untuk sugesti.
Kiat-Kiat Propaganda
Agar idea tau gagasan dari propagandis mengena pada komunikan, maka diperlukan sebuah kiat tettentu untuk mempengaruhi massa. Berikut ini merupakan beberapa aspek yang menjadi salah satu sarana dalam mempengaruhi massa.
Agitasi untuk sugesti
Agitasi berasal dari bahasa Latin agio dan agitum yang berarti menggerakkan atau menorong dengan kuat secara luar biasa, menggoncangkan atau menggerakkan secara cepat, mengganggu, mengacaukan, berdiskusi, berdebat, menimbulkan/ menumbuhkan perhatian phak lain melalui pidato, pamphlet, dan sebagainya.
Agitasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995) adalah hasutan kepada orang banyak untuk mengadakan huru-hara, pemberontakan. Salah satu tujuan dari agitasi adlah usaha mengacaukan pikiran seseorang atau sekelompok orang agar seide dan bergerak sesuai dengan yang diinginkan oleh propagandis. Agitasi identik dengan pidato yang berapi-api untuk menghasut massa. Agitasi menemukan bebtuknya yang sfektif pada komunikan yang pikirannya sedang kacau atau membenci sesuatu yang sudah dirasakan lama. Agitasi yang berlebihan kemudian akan memunculkan sugesti terhadap sebuah idea tau gagasan.
Bahkan dalam beberapa lliteratu propaganda, propaganda disebut sebagai sugesti yang direncanakan (planned suggestion). Sebab sugesti adalah suatu proses komunikasi sebagai akibat dari diterimanya suatu keyakinan tanpa adanya pertimbangan logis untuk penerimaan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
http://bataviase.co.id/node/465481
http://amrullah90.wordpress.com/2011/03/08/praktik-propaganda/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar